Maddy Jackson masih berusia empat tahun. Demi memikat juri kontes kecantikan anak, sang ibu nekat mendadaninya bak bintang fenomenal Dolly Parton. Tak sekadar wig keriting pirang dan dandanan menor, sang ibu menambahkan sumpal payudara dan bokong di balik gaun ketat yang membalut tubuh Maddy.
Aksi Maddy terekam dalam sebuah episode reality show yang menampilkan kehidupan peserta kontes kecantikan khusus anak-anak di Amerika Serikat: 'Toddler & Tiaras'.
Di atas panggung, Maddy berkata kepada juri bahwa dirinya merasa nyaman dengan penampilan itu. "Sebagai dewan juri, kami pikir Maddy sangat menggemaskan dengan kostum Dolly Parton. Mengenakan material tambahan agar mendalami karakter Dolly Parton dengan sempurna," kata salah satu juri, seperti dikutip Daily Mail.
Terlepas pujian itu, aksi Maddy mengundang kontroversi dan menjadi perbincangan utama di sejumlah media. " Ketika Anda berpikir tayangan televisi tentang realitas menampilkan hal-hal yang kampungan, kini malah muncul 'Toddler & Tiaras'," kata blogger hiburan The Washington Post, Chaney. "Ibu Maddy memaksakan anaknya terlalu jauh."
Sementara The Huffington Post menyebut episode itu sangat mengerikan, tidak layak tayang, dan secara etika sangat dipertanyakan. Kantor Berita Radio Cleveland juga tak ragu menyebut aksi itu menjijikkan. "Maddy Jackson yang baru berusia empat tahun tampak sudah dipersiapkan menjadi simbol seks berikutnya."
Dalam wawancara di NBC's Today Show, Lindsay Jackson, sang ibu, menjawab kritikan itu dengan mengatakan, "Untuk beberapa orang mungkin itu sudah di luar batas, tapi menurut saya biasa saja, masih normal. Ketika Maddy mengenakan payudara dan bokong palsu, itu hanya aksen tambahan saja."
Sang ibu, yang juga mantan ratu kecantikan cilik, mengatakan bahwa sosok Dolly Parton selalu fenomenal. Ia sengaja memanfaatkan popularitas Dolly Parton untuk memikat juri dan penonton. "Payudara dan bokong palsu yang dipakai Maddy hanya aksesoris tambahan saja, tidak ada maksud lebih," ujarnya.
Terlepas aksi Maddy, sejumlah aktivis mendesak otoritas penyiaran untuk menghentikan program 'Toddler & Tiaras'. Tayangan ini dianggap akan menyebarkan pengaruh buruh kepada para orangtua yang memiliki anak perempuan. Tayangan ini seperti mengagungkan komersialisasi dan eksploitasi anak-anak demi kepentingan orang dewasa. source
Aksi Maddy terekam dalam sebuah episode reality show yang menampilkan kehidupan peserta kontes kecantikan khusus anak-anak di Amerika Serikat: 'Toddler & Tiaras'.
Di atas panggung, Maddy berkata kepada juri bahwa dirinya merasa nyaman dengan penampilan itu. "Sebagai dewan juri, kami pikir Maddy sangat menggemaskan dengan kostum Dolly Parton. Mengenakan material tambahan agar mendalami karakter Dolly Parton dengan sempurna," kata salah satu juri, seperti dikutip Daily Mail.
Terlepas pujian itu, aksi Maddy mengundang kontroversi dan menjadi perbincangan utama di sejumlah media. " Ketika Anda berpikir tayangan televisi tentang realitas menampilkan hal-hal yang kampungan, kini malah muncul 'Toddler & Tiaras'," kata blogger hiburan The Washington Post, Chaney. "Ibu Maddy memaksakan anaknya terlalu jauh."
Sementara The Huffington Post menyebut episode itu sangat mengerikan, tidak layak tayang, dan secara etika sangat dipertanyakan. Kantor Berita Radio Cleveland juga tak ragu menyebut aksi itu menjijikkan. "Maddy Jackson yang baru berusia empat tahun tampak sudah dipersiapkan menjadi simbol seks berikutnya."
Dalam wawancara di NBC's Today Show, Lindsay Jackson, sang ibu, menjawab kritikan itu dengan mengatakan, "Untuk beberapa orang mungkin itu sudah di luar batas, tapi menurut saya biasa saja, masih normal. Ketika Maddy mengenakan payudara dan bokong palsu, itu hanya aksen tambahan saja."
Sang ibu, yang juga mantan ratu kecantikan cilik, mengatakan bahwa sosok Dolly Parton selalu fenomenal. Ia sengaja memanfaatkan popularitas Dolly Parton untuk memikat juri dan penonton. "Payudara dan bokong palsu yang dipakai Maddy hanya aksesoris tambahan saja, tidak ada maksud lebih," ujarnya.
Terlepas aksi Maddy, sejumlah aktivis mendesak otoritas penyiaran untuk menghentikan program 'Toddler & Tiaras'. Tayangan ini dianggap akan menyebarkan pengaruh buruh kepada para orangtua yang memiliki anak perempuan. Tayangan ini seperti mengagungkan komersialisasi dan eksploitasi anak-anak demi kepentingan orang dewasa. source
No comments:
Post a Comment