Memakai sepatu hak tinggi untuk jangka waktu lama memang bisa menimbulkan berbagai masalah pada tubuh. Baru-baru ini beredar kabar bahwa sepatu hak tinggi bisa memicu migrain. Benarkah kabar tersebut?
"Saya sudah praktik mengobati sakit kepala hampir 50 tahun, dan saya belum pernah melihat sepatu hak tinggi sebagai penyebab dari sakit kepala atau pun migrain," ujar Dr Seymour Diamond selaku ketua eksekutif National Headache Foundation, seperti dikutip dari Time.Healthland, Senin (25/7/2011).
Sepatu hak tinggi umumnya digunakan pada acara-acara tertentu dan penting. Saat menggunakannya bisa saja seseorang mengalami kecemasan atau stres sehingga memicu terjadinya migrain. Tapi sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah atau biologis yang menjelaskan memakai sepatu hak tinggi bisa memicu terjadinya migrain.
Namun seseorang disarankan untuk tidak menggunakan sepatu hak tinggi jika sedang mengalami migrain, karena saat sedang migrain umumnya keseimbangan tubuh menjadi terganggu sehingga bisa memicu seseorang terjatuh.
Menggunakan sepatu hak tinggi yang lebih dari 2 inci (5 cm) bisa mengganggu keseimbangan tubuh, memiringkan panggul dan membuat bagian punggung agak ke depan, sehingga menempatkan tekanan pada punggung dan bola kaki.
Saat migrain terjadi seseorang akan mengalami nyeri rasa berdenyut yang kuat di salah satu bagian otak sehingga bisa melemahkan kondisi seseorang dan mencegah tubuh berfungsi dengan baik. Jika kondisinya berlangsung intens maka bisa membuatnya sensitif terhadap suara dan cahaya.
Selama ini beberapa hal diketahui bisa menjadi pemicu seseorang mengalami migrain seperti kafein, lampu yang terang, makanan tertentu serta kondisi psikologis seperti stres dan depresi.
Migrain atau sakit kepala sebelah adalah gangguan neurologis (saraf) yang kompleks. Jika kondisi migrain sudah parah kemungkinan bisa membuat seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih dan tidak dapat bergerak, karena setiap gerakan yang dilakukan bisa memperburuk rasa sakit yang dialaminya.source
"Saya sudah praktik mengobati sakit kepala hampir 50 tahun, dan saya belum pernah melihat sepatu hak tinggi sebagai penyebab dari sakit kepala atau pun migrain," ujar Dr Seymour Diamond selaku ketua eksekutif National Headache Foundation, seperti dikutip dari Time.Healthland, Senin (25/7/2011).
Sepatu hak tinggi umumnya digunakan pada acara-acara tertentu dan penting. Saat menggunakannya bisa saja seseorang mengalami kecemasan atau stres sehingga memicu terjadinya migrain. Tapi sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah atau biologis yang menjelaskan memakai sepatu hak tinggi bisa memicu terjadinya migrain.
Namun seseorang disarankan untuk tidak menggunakan sepatu hak tinggi jika sedang mengalami migrain, karena saat sedang migrain umumnya keseimbangan tubuh menjadi terganggu sehingga bisa memicu seseorang terjatuh.
Menggunakan sepatu hak tinggi yang lebih dari 2 inci (5 cm) bisa mengganggu keseimbangan tubuh, memiringkan panggul dan membuat bagian punggung agak ke depan, sehingga menempatkan tekanan pada punggung dan bola kaki.
Saat migrain terjadi seseorang akan mengalami nyeri rasa berdenyut yang kuat di salah satu bagian otak sehingga bisa melemahkan kondisi seseorang dan mencegah tubuh berfungsi dengan baik. Jika kondisinya berlangsung intens maka bisa membuatnya sensitif terhadap suara dan cahaya.
Selama ini beberapa hal diketahui bisa menjadi pemicu seseorang mengalami migrain seperti kafein, lampu yang terang, makanan tertentu serta kondisi psikologis seperti stres dan depresi.
Migrain atau sakit kepala sebelah adalah gangguan neurologis (saraf) yang kompleks. Jika kondisi migrain sudah parah kemungkinan bisa membuat seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih dan tidak dapat bergerak, karena setiap gerakan yang dilakukan bisa memperburuk rasa sakit yang dialaminya.source
No comments:
Post a Comment