Makan terlalu banyak dan tidak rajin olahraga mungkin jadi faktor utama penyebab kegemukan. Tapi ternyata bukan hanya itu saja. Berat badan berlebih bisa disebabkan hal-hal yang bisa jadi tidak pernah Anda duga sebelumnya.
Apa saja? Ini dia 8 hal penyebab kegemukan dan obesitas, selain makanan dan gaya hidup tak sehat, seperti dikutip dari My Health News Daily.
1. Demam
Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics, anak-anak yang terkena virus demam --adenovirus 36-- lebih rentan mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidak. Dalam studi yang dilakukan kepada 124 anak, hampir 80 persen responden yang pernah terkena virus demam tersebut mengalami obesitas. Berat mereka lebih banyak 23 kg dibandingkan anak yang sehat.
2. Ruangan Ber-AC
Di udara dingin, tubuh otomatis akan menggigil dan bulu kuduk berdiri agar tetap hangat. Sementara di udara panas, tubuh akan berkeringat untuk mencari kesejukan.
Saat berada dalam temperatur udara yang nyaman, tubuh akan rileks sehingga tidak perlu bekerja keras untuk membuatnya tetap sejuk atau hangat. Hal inilah yang jadi salah satu faktor penyebab obesitas, seperti yang dilaporkan International Journal of Obesity.
3. Kurang Tidur
Menurut penelitian dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, orang yang kurang memiliki jam tidur berkualitas, risikonya mengidap obesitas lebih tinggi. Saat seseorang tidak cukup istirahat, bisa memengaruhi pembentukan glukosa yang berujung pada munculnya penyakit diabetes.
Kurang tidur bisa menambah rasa lapar. Selain itu juga membuat tubuh merasa lelah sepanjang hari sehingga aktivitas fisik pun berkurang. Kurangnya olahraga dan tidak aktif secara fisik bisa memicu berat badan naik lebih cepat.
4. Menyalakan Lampu Saat Tidur
Kebiasaan menyalakan lampu saat tidur bisa menambah beberapa inci lingkar pinggang Anda. Tidur dengan lampu kamar tetap menyala akan membuat Anda sering terbangun. Saat terbangun di malam hari, Anda cenderung mudah lapar dan mengudap apa saja yang ada di dapur atau lemari makanan.
5. Terkontaminasi Polusi
Polusi bisa memengaruhi metabolisme tubuh, menurut hasil studi yang dilansir Critical Reviews in Food Science and Nutrition. Zat-zat seperti endocrine (zat kimia yang terdapat pada plastik) dan sisa pembakaran sampah yang ditemukan dalam tubuh manusia, sering dihubungkan dengan obesitas. Begitu juga dengan zat yang terdapat dalam pestisida, bisa mengganggu sistem kerja organ tubuh dan menghambat metabolisme.
6. Punya Ibu yang Banyak Mengonsumsi Makanan Tinggi Lemak Saat Hamil
Para peneliti dari University of Cincinnati and the Medical College of Georgia melakukan percobaan pada tikus. Dalam penelitian tersebut, tikus yang diberi makan diet tinggi lemak, cenderung melahirkan bayi dengan ukuran lebih besar dibandingkan tikus yang menjalani diet normal.
Hasil studi yang dimuat dalam FASEB Journal tersebut juga menunjukkan, konsumsi lemak oleh ibu hamil menyebabkan plasenta mempunyai cadangan nutrisi berlebih untuk janin. Kelebihan nutrisi tersebut yang mengakibatkan bayi lahir dengan tingkat kecenderungan obesitas tinggi.
7. Kumpul Bersama Orang yang Doyan Makan
Para peneliti dari Duke University menemukan bahwa pola makan seseorang dipengaruhi oleh kelompok atau orang-orang di sekitarnya. Bila kita berkumpul dengan kelompok teman yang doyan makanan berlemak atau manis, secara tidak sadar kita akan mengikuti cara makan mereka.
Namun yang jadi masalah, ketika seseorang yang mudah gemuk berteman dengan orang berbadan kecil tapi suka makan. Mungkin bagi yang badannya kecil, makan banyak bukanlah masalah. Tapi untuk yang mudah gemuk, mengikuti pola makan temannya yang kurus akan membuat berat badannya bertambah dengan cepat.
8. Pengobatan Medis
Beberapa jenis obat seperti penangkal depresi, diabetes, hipertensi dan pil KB bisa menyebabkan kenaikan berat badan bahkan memicu obesitas. Obat hipertensi yang dinamakan beta-blockers, telah banyak dihubungkan dengan meningkatkan berat badan secara signifikan. Begitu juga pengobatan untuk penderita diabetes tipe 2. source
Apa saja? Ini dia 8 hal penyebab kegemukan dan obesitas, selain makanan dan gaya hidup tak sehat, seperti dikutip dari My Health News Daily.
1. Demam
Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics, anak-anak yang terkena virus demam --adenovirus 36-- lebih rentan mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidak. Dalam studi yang dilakukan kepada 124 anak, hampir 80 persen responden yang pernah terkena virus demam tersebut mengalami obesitas. Berat mereka lebih banyak 23 kg dibandingkan anak yang sehat.
2. Ruangan Ber-AC
Di udara dingin, tubuh otomatis akan menggigil dan bulu kuduk berdiri agar tetap hangat. Sementara di udara panas, tubuh akan berkeringat untuk mencari kesejukan.
Saat berada dalam temperatur udara yang nyaman, tubuh akan rileks sehingga tidak perlu bekerja keras untuk membuatnya tetap sejuk atau hangat. Hal inilah yang jadi salah satu faktor penyebab obesitas, seperti yang dilaporkan International Journal of Obesity.
3. Kurang Tidur
Menurut penelitian dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, orang yang kurang memiliki jam tidur berkualitas, risikonya mengidap obesitas lebih tinggi. Saat seseorang tidak cukup istirahat, bisa memengaruhi pembentukan glukosa yang berujung pada munculnya penyakit diabetes.
Kurang tidur bisa menambah rasa lapar. Selain itu juga membuat tubuh merasa lelah sepanjang hari sehingga aktivitas fisik pun berkurang. Kurangnya olahraga dan tidak aktif secara fisik bisa memicu berat badan naik lebih cepat.
4. Menyalakan Lampu Saat Tidur
Kebiasaan menyalakan lampu saat tidur bisa menambah beberapa inci lingkar pinggang Anda. Tidur dengan lampu kamar tetap menyala akan membuat Anda sering terbangun. Saat terbangun di malam hari, Anda cenderung mudah lapar dan mengudap apa saja yang ada di dapur atau lemari makanan.
5. Terkontaminasi Polusi
Polusi bisa memengaruhi metabolisme tubuh, menurut hasil studi yang dilansir Critical Reviews in Food Science and Nutrition. Zat-zat seperti endocrine (zat kimia yang terdapat pada plastik) dan sisa pembakaran sampah yang ditemukan dalam tubuh manusia, sering dihubungkan dengan obesitas. Begitu juga dengan zat yang terdapat dalam pestisida, bisa mengganggu sistem kerja organ tubuh dan menghambat metabolisme.
6. Punya Ibu yang Banyak Mengonsumsi Makanan Tinggi Lemak Saat Hamil
Para peneliti dari University of Cincinnati and the Medical College of Georgia melakukan percobaan pada tikus. Dalam penelitian tersebut, tikus yang diberi makan diet tinggi lemak, cenderung melahirkan bayi dengan ukuran lebih besar dibandingkan tikus yang menjalani diet normal.
Hasil studi yang dimuat dalam FASEB Journal tersebut juga menunjukkan, konsumsi lemak oleh ibu hamil menyebabkan plasenta mempunyai cadangan nutrisi berlebih untuk janin. Kelebihan nutrisi tersebut yang mengakibatkan bayi lahir dengan tingkat kecenderungan obesitas tinggi.
7. Kumpul Bersama Orang yang Doyan Makan
Para peneliti dari Duke University menemukan bahwa pola makan seseorang dipengaruhi oleh kelompok atau orang-orang di sekitarnya. Bila kita berkumpul dengan kelompok teman yang doyan makanan berlemak atau manis, secara tidak sadar kita akan mengikuti cara makan mereka.
Namun yang jadi masalah, ketika seseorang yang mudah gemuk berteman dengan orang berbadan kecil tapi suka makan. Mungkin bagi yang badannya kecil, makan banyak bukanlah masalah. Tapi untuk yang mudah gemuk, mengikuti pola makan temannya yang kurus akan membuat berat badannya bertambah dengan cepat.
8. Pengobatan Medis
Beberapa jenis obat seperti penangkal depresi, diabetes, hipertensi dan pil KB bisa menyebabkan kenaikan berat badan bahkan memicu obesitas. Obat hipertensi yang dinamakan beta-blockers, telah banyak dihubungkan dengan meningkatkan berat badan secara signifikan. Begitu juga pengobatan untuk penderita diabetes tipe 2. source
No comments:
Post a Comment