Bila melihat seorang bocah berumur 12 tahun melakukan onani lebih dari 4 kali sehari mungkin kita akan mencibirnya, atau berasumsi bahwa sang anak ini memiliki perilaku paling buruk. Namun bila ditanyakan kepada dokter maka hal ini adalah akibat dari bawaan genetika.
Adalah AAS, sebut saja namanya begitu seorang bocah yang masih ingusan tapi memiliki libido (nafsu sex) yang sangat tinggi. Akibat perilakunya ini dia harus dirawat di Trauma Center(TC) milik Dinas Sosial di Yogyakarta. Sang anak memiliki kecenderungan luar biasa terhadap seks, beberapa kali ia pernah tertangkap ingin menyodomi teman seusianya atau memperkosa teman perempuan seusianya.
Pada awalnya orang sekelilingnya mengira ini merupakan akibat dari pergaulannya yang buruk, namun setelah diteliti ternyata AAS memiliki kromosom XYY padahal pada bocah laki-laki normal hanya ditemukan kromosom XY.
Secara ilmu kesehatan, AAS diketahui memiliki hormon testosteron (hormon pria) lebih banyak dibandingkan dengan bocah laki-laki normal.
Oleh karena itu AAS mungkin hanya memikirkan seks dalam benaknya, apalagi pada usia 12 tahun bocah laki-laki mulai memasuki masa pubertasnya.
Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa AAS tidak akan bisa disembuhkan karena merupakan penyakit turunan, namun pikiran seks AAS dapat dialihkan dengan melakukan kegiatan kerohanian atau kegiatan lain, sehingga pikiran mengenai seksnya bisa dialihkan.source
Adalah AAS, sebut saja namanya begitu seorang bocah yang masih ingusan tapi memiliki libido (nafsu sex) yang sangat tinggi. Akibat perilakunya ini dia harus dirawat di Trauma Center(TC) milik Dinas Sosial di Yogyakarta. Sang anak memiliki kecenderungan luar biasa terhadap seks, beberapa kali ia pernah tertangkap ingin menyodomi teman seusianya atau memperkosa teman perempuan seusianya.
Pada awalnya orang sekelilingnya mengira ini merupakan akibat dari pergaulannya yang buruk, namun setelah diteliti ternyata AAS memiliki kromosom XYY padahal pada bocah laki-laki normal hanya ditemukan kromosom XY.
Secara ilmu kesehatan, AAS diketahui memiliki hormon testosteron (hormon pria) lebih banyak dibandingkan dengan bocah laki-laki normal.
Oleh karena itu AAS mungkin hanya memikirkan seks dalam benaknya, apalagi pada usia 12 tahun bocah laki-laki mulai memasuki masa pubertasnya.
Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa AAS tidak akan bisa disembuhkan karena merupakan penyakit turunan, namun pikiran seks AAS dapat dialihkan dengan melakukan kegiatan kerohanian atau kegiatan lain, sehingga pikiran mengenai seksnya bisa dialihkan.source
No comments:
Post a Comment